Jumat, 12 Agustus 2016

Mengerti Arti Bacaan Sholat Fardhu

Pernahkah kita merasa apasih yang sebenarnya kita baca dalam sholat? Apakah kita mengerti dengan semua bacaan Sholat yang kita baca? Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, dan ketika kita resapi kita akan mendapatkan apa itu ke Khusyuk'an dalam melaksanakan Sholat Fardhu.
Rasulullah  SAW bersabda "sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmu"  (Rukun Ihsan) .
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir yang sempurna.



takbir
Takbiratul Ihram ->  Allaahu Akbar
                              (Allah Maha Besar)
Iftitah

Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan sore).
Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa , wamaa ana minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau / Musryik) Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil 'aalamiin.
(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam).
Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.
(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)

Al Fatihah

Adapun Rasulullah  SAW pada waktu  membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya. Bismillaah, arrahmaan, arrahiim


(Bismillaahirrahmaanirrahiim)
(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Alhamdulillaah, Rabbil 'aalamiin (Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta' alam)
Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan / Hari Tempat Kembali)
Iyyaaka, na'budu, wa Iyyaaka, nasta'iin
(hanya kepadamulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan)
Ihdina, asshiraathal, mustaqiim
(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)
Shiraath, alladziina, an'am, ta 'alayhim
(Jalan, yang, telah Engkau beri nikmat, kepada mereka)
Ghayril maghduubi' alaihim, wa laddhaaaalliiin.
( bukan / Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat) Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur'an.
Rasulullah bersabda "Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur'an".
ruku '
Lalu ruku ', dimana ketika ruku' ini beliau mengucapkan  :

 Subhaana, rabbiyal, 'adzhiimi , wabihamdhi
( Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)


-> Dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali. 
(Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani) Rasulullah sering sekali m emperpanjang Ruku , Diriwayatkan bahwa: "Rasulullaah S AW , membuat ruku 'nya, dan bangkitnya dari ruku', sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya. "(Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I'tidal
Pada saat  ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku,  dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga,  seiring  Rasululullah  SAW  men egakkan  punggungnya dari ruku '  beliau  mengucapkan :

Sami'allaahu, li, man, hamida
"Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim) "A pabila imam  mengucapkan" Sami'allaahu liman hamidah ", maka ucapkanlah " rabbanaa lakal hamdu ", niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhurannya telah berfirman melalui lisan NabiNya  SAW

(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)

Hal ini diperkuat pula dengan: Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I'tidal beliau mengucapkan " Sami'allaahu, li, man, hamida  " lalu ada diantara makmun mengucapkan  " Ra bbanaa lakal hamdu ",  Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya " Siapakah gerangan yang mengucap " Ra bbanaa lakal hamdu ",  ketika aku ber I'tidal? aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu ".

Maka  sudah cukup jelas bahwa  mari kita  mulai melafalkan:


Rabbanaa, lakal, hamdu
(Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)
Kesempurnaan lafadzh diatas:
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi'ta, min shai in, ba'du
(sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya) ( Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu 'Uwanah)


sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do'a sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah  SAW.
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala ia mengulang-ulanginya lebih dari itu. Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)



Duduk antara dua Sujud


Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan  Rasulullaah, dan bacalah do'a tersebuh dengan sungguh-sungguh, lembut, dan penuh pengharapan kepada Allah  SWT.  Di dalam duduk ini, Rasulullah  SAW   mengucapkan: 


Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, Warzuqnii Wahdinii, wa 'aafinii,  Wa'Fuanni

(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku)

Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Dia juga memperpanjang posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim). 




Duduk Tasyaahud Awal

  1. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu 'Uwanah, Asy-Syafi'i, dan An-Nasa'i. 
    Dari Ibnu 'Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada kami. Dia mengucapkan: Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah. Assalaamu 'alayka ayyuhannabiyyu Warahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu' alayna wa 'alaa' ibaadillaahisshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah.


   Wa asyhadu Annaa muhammadarrasuulullaah. (Dalam riwayat lain:  wa asyhadu Annaa, muhammadan, 'abduhu, warasuuluh )
      


2 Menurut hadist  yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah. 
Dari Ibn Mas'ud berkata, Rasulullaah SAW telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan  kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepadaku: -> (Mari d iresapi  setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)

Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat. (Segala ucapan aman adalah untuk Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan).
Assalaamu 'alayka  *,  ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya).
Assalaamu' alaynaa, wa 'alaa, 'ibaadillaahisshaalihiiin. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada semua hamba-hambanya yang shaleh).
Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah. (Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah).

Wa asyhadu, anna muhammadan, 'abduhu, wa rasuluhu. (Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).

Notes  :  * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan: Assalaamu 'alannabiy (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi). Bacaan shalawat Nabi  SAW  di akhir sholat

Rasulullah  SAW . Mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan ia mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya. 

Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum / biasa kita  lafadzkan , diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli 'alaa muhammad, wa' alaa, aali muhammad. (Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad)
Kamaa, shallayta, 'alaa ibrahiim, wa' alaa, aali ibraahiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).
wa 'barikh alaa muhammad, wa' alaa aali muhammad.
(Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada keluarga Muhammad)
Kamaa, baarakta, 'ala ibraahiim, wa' alaa, dik ibraahiiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).
Fil Allamina innaka, hamiidummajiid. Yaa Muqollibal Qullub. Tsabits Qalbii 'Alaa Diinik.
(Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. wahai Dzat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.)

Salam


"Rasulullah  SAW . Mengucapkan salam ke sebelah kanannya:

Assalaamu  'alaikum Warahmatullaahi wa barakaatuh
( Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Al l ah, serta berkatNya ),
 sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan:  Assalaamu 'alaikum warahmatullaah
( Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah),  sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri. "
(Hadist Riwayat:  Abu Daud, An-Nasa'i, dan Tirmidzi  )
Mari di p erhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap dari ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang  kedua)
Semoga dalam sholat kita disertai kekhusyuk'an. Aamiin.

Semoga bermanfaat dan jangan lupa share ya !!!
😄😄😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar